Forkopimda Rohil Rapat Antisipasi Konflik Sosial dan Bencana Banjir

Forkopimda Rohil Rapat Antisipasi Konflik Sosial dan Bencana Banjir
Forkopimda Rohil menggelar rapat tentang mengantisipasi konflik sosial dan bencana banjir.
BAGANSIAPIAPI - Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) tentang antisipasi konflik sosial dan bencana banjir tahun 2022 resmi dibuka oleh Bupati Rohil Afrizal Sintong, Kamis (8/9) di Gedung Serbaguna H Misran Rais, Bagansiapiapi.

Hadir dalam rapat tersebut, Wakil Bupati Rohil H Sulaiman, Ketua DPRD Rohil Maston, Dandim 0321/Rohil Letkol Inf M Erfani, Kejari Rohil Yuliarni Appy, Kapolres Rohil AKBP Andrian Pramudianto, seluruh Kepala OPD di Rohil, Camat se Rohil, para Upika, datuk penghulu, lurah, para tokoh masyarakat, OKP, Ormas serta unsur lainnya.

Pada kesempatan itu, Bupati Rohil Afrizal Sintong mengajak seluruh elemen masyarakat secara bersama-sama menyelesaikan konflik sosial yang ada di Riau maupun terkait bencana alam.

"Mohon kerjasama dari seluruh pihak kecamatan, para datuk penghulu dan masyarakat dalam mengatasi konflik maupun bencana alam yang terjadi di Rohil, mudah-mudahan dengan bersama-sama ini terselesaikan," ajaknya.

Bupati Rohil juga menyampikan, terkait hal-hal yang terdampak kepada masyarakat akan dibantu pemerintah seperti kenaikan BBM, Pemkab Rohil akan mengatur dan memusing anggaran sebesar dua persen atau sekitar Rp 16 Miliar.

"Itu bisa untuk membantu masyarakat yang susah seperti untuk BLT, dan ini kita bahas secepatnya karena aturan itu baru turun dua hari yang lewat," ucapnya.

Kemudian Dandim 0321/Rohil Letkol Inf M Erfani menjadi salah satu narasumber dalam rapat tersebut menyampaikan, terkait dengan konflik sosial, pihaknya sudah membackup kegiatan yang dilaksanakan polri salah satunya pengamanan objek vital di daerah.

Untuk penanggulangan non konflik seperti bencana, sebut Dandim, berbagai upaya pencegahan sejak dini juga terus dilakukan diseluruh wilayah Kabupaten Rohil bersama semua unsur baik kepolisian, kepenghuluan, camat dan masyarakat.

Dandim mengajak semua pihak agar daerah yang rawan banjir terus dilakukan pendataan dan kesiapsiagaan. Namun ungkapnya, selama ini kesiapsiagaan kerap tumpang tindih.

“Kadang manusianya ada namun alatnya tidak ada, kemudian kadang alat ada namun manusianya tidak ada, kemudian tahap peringatan dini sebagai antisipasi bila terjadinya bencana kita harus sudah tau harus berbuat apa. Semua ini harus benar-benar kita persiapkan. Setelah itu jika bencana sudah selesai apa yang harus kita lakukan,” terangnya.

Untuk Kabupaten Rohil sendiri, tambahnya, potensi bencana ada dua yakni banjir dan karhutla. Khusus untuk bencana alam, Dandim minta ke depan menyiapkan sistem yang bagus, seperti penyediaan anggaran khusus untuk bencana alam dan peralatan.

“Untuk karhutla saja saat ini tiap wilayah hanya menggunakan mesin mini striker, sehingga perlu dialokasikan khusus untuk dana penanganan bencana tersebut. Kemudian dialokasikan dana untuk pelatihan dalam penanganan bencana, karena ini sangat penting jangan sampai terjadi bencana kita bingung harus berbuat apa terhadap para korban,” pungkasnya. (rif)

Berita Lainnya

Index