Aktif Menjaga Lingkungan

Mahasiswa KKN Balek Kampung Rejosari 2022 Ajak Warga Membuat Pupuk Kompos

Mahasiswa KKN Balek Kampung Rejosari 2022 Ajak Warga Membuat Pupuk Kompos
Foto Mahasiswa KKN Balek Kampung Rejosari Membuat Pupuk Kompos

PEKANBARU-Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau Balek Kampung Rejosari 2022 mengadakan aktifitas menarik peduli lingkungan dengan mengajak masyarakat setempat untuk membuat pupuk kompos cair di RW 11 Kelurahan Rejosari Pekanbaru pada tanggal 16 Juli 2022 (16/07/2022).

Warga setempat beserta ibu-ibu RW 11 turut hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Kukerta Balek Kampung Rejosari 2022 yang terdiri dari berbagai jurusan yang ada di Universitas Riau diantaranya Ramadhan Suheri (Ilmu Pemerintahan), Andre Dwijaya Taufiq (Administrasi Publik), Muhammad Alfa Risky (Matematika), Muhammad Farhan (Matematika), Febriana Nabila (Matematika), Nabila Indira Azarine (Ilmu Hukum), Hygiana Prima Desty (Teknik Informatika), Stefani Eka Putri (Ilmu Kelautan), T. Wilona Ivana (Administrasi Publik) dan Dyra Salsabilla Nasution (Matematika).

Kegiatan ini dilakukan agar masyarakat setempat mengetahui bahwa sampah-sampah sisa makanan dapat digunakan serta didaur ulang menjadi pupuk kompos cair maupun kering dan dapat mengurangi limbah sampah masyarakat dan tentunya membawa dampak yang baik terhadap lingkungan sekitar. Bermula dengan mengikuti arisan ibu-ibu RW 11  lalu diselingi dengan sosialisasi mengenai pupuk kompos, mahasiswa Kukerta juga mempraktekan cara pembuatan pupuk kompos sesuai dengan pengetahuan dan cara yang dipahami oleh mahasiswa Kukerta Rejosari tersebut.

Mahasiswa Kukerta tersebut membagikan cara pembuatan kompos yang mana dimulai dengan mencampurkan sampah dapur seperti sayuran basi atau busuk, buah busuk, dan sebagainya ke dalam tong.

Setelah itu masukkan air kelapa atau air beras, larutan EM4, trikoge dan larutan gula ke dalam tong tersebut, lalu aduk hingga merata. Kemudian tutup tong secara rapat dan tunggu proses pembusukan tersebut hingga 15-21 hari.

Sampai menunggu proses pembusukan, jangan lupa untuk mengaduk pupuk cair tersebut setiap hari agar pupuk tersebut dapat berproses dengan baik.

Apabila pupuk tersebut menggeluarkan bau asam, maka pupuk tersebut dapat dinyatakan berhasil dalam proses pembusukan nya dan siap untuk digunakan.

Kelebihan dari pupuk organik cair ini adalah dapat mengatasi defisiensi hara dan mampu menyediakan hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair dari bahan anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin.

Berita Lainnya

Index