BPJS Ketenagakerjaan Rekrut 1.000 SDM Baru hingga 2018, Tertarik?

BPJS Ketenagakerjaan Rekrut 1.000 SDM Baru hingga 2018, Tertarik?
JAKARTA - BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) siap merekrut 1000 sumber daya manusia (SDM) baru hingga 2018. Tahun ini BPJSTK menerima 500 SDM baru dari 130 ribu pelamar demi efisiensi dan efektivitas kinerja. Hingga Desember 2017 ditargetkan jaringan layanan BPJSTK dapat hadir di 500 kota/kabupaten.
 
Direktur Umum dan SDM BPJS Ketenagakerjaan Naufal Mahfudz mengatakan, pihaknya terus mengembangkan inovasi dalam menambah jumlah kepesertaan baru. SDM yang direkrut juga harus selektif sehingga target mengakuisisi 5 juta pekerja setiap tahun dapat tercapai hingga 2021. 
 
Saat ini kemampuan BPJSTK baru bisa mengakuisisi hingga 2 juta pekerja setiap tahunnya. "Kami rekrut 500 tahun ini dan jumlah pelamar mencapai 130 ribu orang. Tahun depan jumlah kebutuhan sama. Namun kami juga akan gandeng BUMN dan BUMD untuk kerja sama serta perbankan dan juga PTSP di daerah," ujar Naufal saat jumpa pers di Jakarta, Jumat (28/4/2017).
 
Pihaknya terus mengembangkan SDM karena kompleksitas layanan dan tugas yang diemban BPJSTK. Peningkatan manfaat, kualitas layanan, dan inovasi-inovasi yang dihasilkan BPJSTK tentunya tidak bisa lepas dari peran SDM yang terlibat di dalamnya. 
 
Atas kerja keras yang dilakukan, BPJS Ketenagakerjaan meraih tiga penghargaan dalam Indonesia Human Capital Award (IHCA) III 2017 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review. "Ini hasil kerja keras seluruh karyawan BPJSTK yang tidak kenal lelah," ucapnya.
 
Pada 2016, BPJS Ketenagakerjaan menerima penghargaan Indonesia IHCA II 2016 dengan predikat "The Best Human Capital for Government Insurance Company". Pada IHCA III 2017 kali ini, BPJS Ketenagakerjaan meraih 1st Best Indonesia Human Capital 2017 Kategori Government Owned Company, dan 1st Best Indonesia Human Capital for Overall 2017. 
 
Sementara untuk kategori The Big Top Ten Human Capital Director Indonesia Award 2017. Penyerahan penghargaan ini dilakukan bersamaan dengan konferensi Human Capital di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan, yang mengangkat tema Human Capital Readiness Towards 2020 Challenges.
 
Saat ini, sebanyak lebih dari 5.000 karyawan yang tersebar di seluruh unit kerja di Indonesia dikelola dengan Human Capital System yang terintegrasi dan berbasis kompetensi serta didukung teknologi Human Capital Information System (HCIS), mulai dari proses rekrutmen, asessment, penilaian kinerja dan talent management.
 
Dengan sistem yang dibangun, BPJSTK berupaya untuk dapat mengelola SDM andal dan mampu memenuhi tuntutan global dalam mencapai sasaran strategis jangka panjang. Selain itu, dengan pengelolaan SDM yang baik, BPJS Ketenagakerjaan akan mampu meningkatkan produktivitas dan kinerja yang diharapkan.
 
"Kami harap dengan perolehan penghargaan ini, insan BPJS Ketenagakerjaan semakin semangat dan termotivasi serta tetap rendah hati dalam mengemban tugas dan amanah yang diberikan. Ini salah satu bukti bahwa peningkatan kualitas SDM telah dilakukan selama ini memperoleh hasil yang baik dan mendapat apresiasi dari pihak eksternal," kata Naufal.
 
Pengelolaan SDM BPJS Ketenagakerjaan juga tidak terlepas dari peran Institut BPJS Ketenagakerjaan dalam meningkatkan mutu kompetensi SDM yang dimiliki, baik dalam rekrutmen, maupun peningkatan kompetensi bagi karyawan. Proyeksi ke depannya, Institut BPJS Ketenagakerjaan dapat menjadi center of excellent dan pusat riset untuk pengembangan jaminan sosial di Indonesia.
 
"Dengan adanya fasilitas seperti Institut BPJS Ketenagakerjaan, kami berharap peran serta kami dalam membangun jaminan sosial, khususnya ketenagakerjaan, dapat lebih optimal untuk kemajuan bangsa Indonesia," jelas dia. (snc/rrc)

Berita Lainnya

Index