Apkasindo Lepas 99 Anak Petani Sawit Riau Ikuti PKL

Apkasindo Lepas 99 Anak Petani Sawit Riau Ikuti PKL
Apkasindo memberikan beasiswa bagi anak-anak petani sawit di seluruh Indonesia. Sebanya 99 orang di antaranya berasal dari Riau dan mereka baru saja dilepas untuk ikut PKL di sejumlah perusahaan sawit. / foto: rtc
PEKANBARU - Sebanyak 300 anak petani sawit Indonesia penerima beasiswa sawit selesai melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL),l. Diantaranya sebanyak 128 orang mahasiswa melaksanakan PKL di Riau sisanya di berbagai provinsi lainnya.
 
Mereka yang telah melaksanakan PKL tersebut merupakan putra putri pilihan anak petani kelapa sawit se-Indonesia penerima beasiswa program D1. Hal itu merupakan buah hasil kerjasama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) dengan dengan Institut Pertanian (Instiper) Yogya dan Politeknik Sawit Citra Widya Edukasi di Bekasi dengan dukungan penuh pembiayaan dari BPDP-KS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit).
 
"Sebanyak 128 dari 300 orang yang melaksanakan PKL merupakan anak petani kelapa sawit Indonesia yang magang di berbagai perusahaan sawit di Riau ini, sebanyak 99 orang adalah anak petani kelapa sawit rakyat Riau," kata Ketua DPW Apkasindo Provinsi Riau Gulat Medali Emas Manurung di sela sela melepas rombongan Anak penerima Beasiswa di Bandara Sutan Syarif Qasim II, Sabtu (15/4/17). 
 
Lanjut Gulat, PKL tersebut bertujuan untuk menerapkan link and match dengan dunia kerja. Dimana kegiatan PKL ini dilaksanakan tanggal 6 Februari sampai 13 April. Selama dua bulan penuh di perusahaan perkebunan seperti PT Astra, PTPN V, PT First Resources SDG, PT Tasks Puja, PT SAR, PT Arvena serta beberapa perusahaan perkebunan lainnya.
 
"Kami bersyukur dan mengapresiasi sambutan dan pelayanan dari perusahaan perkebunan dalam program ini baik sekali," ungkap Gulat.
 
Sasaran utama tujuan program beasiswa ini, adalah peningkatan produktivitas perkebunan sawit rakyat. Karena itu setelah lulus, mereka akan mengabdi ke perkebunan rakyat seperti koperasi,kelompok tani, petani swadaya. 
 
Kompetensi yang mereka miliki setara mandor, mereka diajarkan mulai dari persiapan lahan, pembibitan, penanaman, perawatan, panen dan pengetahuan lainnya seperti pengolahan minyak sawit, sertifikasi ISPO. 
 
"Kami menghimbau setelah selesai Prog D1 Perkebunan ini Perusahaan Perkebunan tidak merekrut alumni D1 Perkebunan ini krn diharapkan cikal bakal profesional sawit ini akan menjdi duta-duta perkebunan kelapa sawit rakyat dan prog jangka panjangnya image org terhadap sawit rakyat yg selalu tradisional akan berubah menjdi petani sawit profesional berwawasan agribisnis berkelanjutan sebagaimana disyaratkan dalam ISPO," papar Gulat. (rtc)

Berita Lainnya

Index