Pelatihan Media, "Pengenalan Panas Bumi dan Bisnis Prosesnya"

Apa Itu Geothermal dan Bagaimana Prosesnya, Berikut Penjelasan Singkatnya

Apa Itu Geothermal dan Bagaimana Prosesnya, Berikut Penjelasan Singkatnya

PEKANBARU - Dengan mengangkat tema "Pengenalan Panas Bumi dan Bisnis Prosesnya" serta disponsori oleh Oil dan Gas Indonesia, Aspermigas (Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas) dan Pamerindo kembali menaja pelatihan bagi para jurnalis di tanah air selama 2 hari Sabtu-Minggu 25-26 September 2021 mulai pukul 09-18 WIB. Puluhan wartawan di berbagai media di seluruh Indonesia ikut andil dalam pelatihan ini melalui aplikasi zoom.

Pelatihan gratis khusus untuk jurnalis dan media secara komprehensif ini bertujuan memberikan pengenalan industri dasar panas bumi (geothermal) dengan materi berupa:
 * Potensi panas bumi dan energi terbarukan di Indonesia sebagai bagian dari sustainability development goals (SDG)
* Pengenalan dan sejarah panas bumi di Indonesia
* Rantai pasokan bisnis panas bumi & faktor keekonomian panas bumi
* Dampak lingkungan dan sustainability reporting
* Energy Outlook 2021.

Melalui pelatihan media yang diadakan selama 2 hari ini, salahsatu trainer di hari pertama, Instruktur Senior migas & Direktur Utama, JSK Petroleum Academy, Ir. Moch. Abadi memaparkan, Geothermal adalah Panas Bumi dan Panas Bumi tersebut terletak di inti bumi yang dalam dan potensi panas bumi sangat besar di lingkaran gunung berapi (Ring of Fire).

Proses pengambilan panas bumi sendiri kata Ir. Moch. Abadi dengan cara dryling (pengeboran) lalu ditarek melalui pipa ke atas dan diarahkan menuju turbin dan dari turbin menuju generator dan menghasilkan energi.

Berikut alasan mengapa Indonesia harus menggunakan Geothermal Energi menurut Ir. Moch. Abadi:
- Potensi Indonesia sangat besar karena dikelilingi gunung berapi
- Tahun 2025 Indonesia stop menggunakan bahan bakar batubara.
- Potensi minyak sangat menurun
- Bumi mulai panas, kutub utara dan kutub selatan mulai mencair, ditanggulangi dengan mengurangi panas yang menggunakan energi ramah lingkungan.
- Panas bumi tidak akan pernah habis dan jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas.

Dan untuk plus minus dari penggunaan Geothermal (panas bumi) sebagai berikut:
- Areal pertambangan tidak luas 
- Tidak perlu impor power
- Irit ekonomi
- Polusi sangat kecil sekali
- Material harus tahan panas/khusus
- Bisa menyebabkan pergerakan tanah/penurunan level tanah (minim).

Untuk dapat diketahui, pelatihan hari pertama Sabtu, 25/09/2021 dibuka oleh kata sambutan Dewan Pembina Aspermigas, Prof. Dr. Subroto dan menyusul Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers, Agus Sudibyo selanjutnya pembukaan pelatihan media oleh Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ir. Eko Budi Lelono. Sementara untuk hari kedua Minggu, 26/09/2021 pelatihan dibuka oleh Sekjen Aspermigas, Moshe Rizal Eng.Ind.Msc.

Seperti pelatihan sebelumnya pelatihan bagi jurnalis kali ini juga kembali diisi oleh para trainer handal di Indonesia yaitu:
Dr. Win Sukardi (Anggota Dewan NCSR, Divisi Energi, Dr. Sugeng Riyono (Ketua Umum NCSR, Divisi Energi), Yudi Hartono Chairman - Jakarta Drilling Society, Ir. Moch. Abadi (Instruktur Senior migas & Direktur Utama, JSK Petroleum Academy), Ir. Ashadi MEng (Vice President, Jakarta Drilling Society) dan Moshe Rizal Eng. Ind. MSc (Sekjen ASPERMIGAS).

Di akhir berita atas nama media ini (riaukarya.com) penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh penyelenggara pelatihan jurnalistik dengan tema "Pengenalan Panas Bumi dan Bisnis Prosesnya). "Semoga wawasan yang kami dapati dari pelatihan ini bisa bermanfaat ke depannya dalam membuat konten/artikel berita di portal kami. (Bams)

#Pekanbaru

Index

Berita Lainnya

Index