Isu Remaja

GOR Ini Diindikasi Kuat Jadi Sarang Maksiat

GOR Ini Diindikasi Kuat Jadi Sarang Maksiat
Nampak para pemuda dan tokoh masyarakt dusun Pematang Duku tengah memasang pagar duri di pintu masuk GOR

Sekelompok pemuda dan warga Desa Aur Cina melakukan kegiatan pencegahan kenakalan remaja. Hal itu dilakukan karena mencium adanya prilaku asusila yang dilakukan anak anak baru gede seusia SMP/SMA di dalam bangunan Gedung Olahraga (GOR).

Adapun bangunan GOR itu adalah fasilitas pemerintah yang dibangun sejak tahun 2017. Namun lantaran tidak ada kegiatan atau pemanfaatan positif GOR malang itu justru jadi sarang pertemuan anak anak remaja. Anak anak remaja yang dimaksud datang dari berbagai arah, ada dari desa setempat, dan desa desa lainnya yang ada di kecamatan Batang Cenaku kabupaten Indragiri Hulu (Inhu)

Bahkan GOR itu juga jadi sarang persinggahan anak anak remaja dari luar wilayah. Mereka datang terpasang pasangan, membawa rokok serta makanan ringan juga botol botol minuman berkelas, " mereka juga datang dari luar wilayah kita, mereka berpasang pasangan dan bahkan diindikasi ada yang sampai menginap di ruang GOR " kata Musliadi (48) saat dikonfirmasi awak media ini, Rabu (25/8) sekira pukul 16.00 WIB.

Tak hanya mencium adanya prilaku sembarangan di bangunan pemerintah yang satu ini. Namun warga juga mengindikasi kuat adanya pesta miras juga tempat tempat maksiat lainnya. Disangsikan GOR juga akan jadi ajang tempat penyalahgunaan narkotika. " saya juga pernah melihat remaja perempuan merokok di tempat itu, saya sanksi disitu juga akan ada prilaku terlarang misal penyalahgunaan narkotika " kata Ahmad (37) menambahkan.

Hingga tak ayal, terjadilah spekulasi yang dilakukan para anak muda dusun setempat, tepatnya dusun Pematang Duku desa Aur Cina kecamatan Batang Cenaku dengan melakukan penutupan jalan masuk pintu GOR dengan menggunakan pagar duri. Bahkan aksi penghalauan itu membuat para tokoh masyarakat dan agama ikut turun tangan ke lapangan.

Seperti halnya H. Lukman dan Musliadi adanya. Kedua tokoh masyarakat itu ikut bekerja memagarinya dengan pagar duri pintu masuk GOR. Haji yang pernah jadi warga Desa Bukit Lipai itu juga mengaku prihatin dengan kondisi GOR yang notabene nya ada di wilayah dusun tercintanya, " terpaksa turun tangan demi menyelamatkan lingkungan pak " kata Haji Lukman saat disapa awak media ini.

Menyikapi hal itu, Camat Batang Cenaku, H. Mas'ud SE saat dikonfirmasi awak media ini mengutuk keras jika perbuatan perbuatan mesum dilakukan di fasilitas pemerintah itu. Mas'ud menambahkan jika pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan Kepala desa Aur Cina juga Kapolsek setempat.

Mas'ud melanjutkan, keberadaan GOR memang telah dibahas sejak lama terkait manfaat positif. Bahkan pria yang berdomisili di desa Bukit Lingkar ini mengaku pihaknya telah berdiskusi dengan ketua KONI agar mampu mengadakan acara acara positif, hingga secara tidak langsung kondisi GOR dapat dirawat dengan baik.

Namun rencana dan niat apik itu kandas oleh keadaan. Wabah Covid 19 berkecamuk hingga menutup akses kegiatan. Bagaimana tidak? Kerumunan massa jelas terjadi jika kegiatan kegiatan dilakukan pada masa pendemi.

" kami sudah membahas itu dengan ketua KONI , misal mengadakan turnamen turnamen Olahraga dan sejenisnya agar perawatan GOR dapat dilakukan secara instan, sayang kita diserang kondisi Covid yang tak habis habisnya " papar Camat.

Selain itu, Camat juga menyayangkan mengapa warga yang mengetahui prilaku asusila itu tidak melapor kepadanya. Hingga nanti pihaknya bisa bekerjasama dengan polisi untuk menangkap para pelaku asusila yang ada di ruang GOR itu.

Kendati demikian, Camat juga memaklumi keengganan masyarakat melapor kepadanya ataupun kepada polisi lantaran mungkin takut repot. Hingga Camat pun menilai inisiatif warga memagar duri pintu masuk GOR itulah batas kemampuannya untuk berbuat manfaat pada wilayah, " saya sangat berterima kasih kepada warga itu sehingga prilaku buruk anak anak remaja tak segampang yang sudah sudah " ujarnya.

Kades Aur Cina, Suherman, SKep.Ns saat dikonfirmasi awak media ini juga mengatakan hal senada. Kata Suher, panggilan akrab Kades mengatakan jika pihaknya akan segera melakukan upaya efektif untuk memergoki basah prilaku anak anak remaja yang dimaksud. " kami akan membantu menertibkan lingkungan itu pak, mudah mudahan para remaja binal itu mampu segera diringkus " tutup Kades. (budi)

Berita Lainnya

Index