INHU - Apotik Hidup adalah tanaman yang memiliki berbagai macam manfaat untuk kesehatan tubuh termasuk dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh terutama di era New normal saat ini. Oleh karena itu Tim Kukerta Balek Kampung Universitas Riau (Unri) melakukan kegiatan penanaman Apotik Hidup dengan menanam beberapa jenis tanaman seperti Jahe, kunyit, serai, lengkuas dan lain-lain yang dapat digunakan sebagai obat-batan tradisional.
Pembuatan Apotik Hidup ini merupakan salah satu program kerja mahasiswa Kukerta Balek Kampung Unri yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dari sisi kesehatan dan menambah pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari tanaman-tanaman obat keluarga yang ada di sekitar lingkungan.
Pembuatan Apotik hidup ini dilaksanakan selama satu hari yaitu pada hari Sabtu (31/07/2021) di Kantor Desa Air Molek II Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Indragiri Hulu.
Kegiatan ini diawali dengan membersihkan area yang akan ditanami tumbuhan obat oleh tim Kukerta Balek kampung Unri. Setelah itu tim mulai mempersiapkan bahan yang dibutuhkan untuk menghias taman Apotik Hidup seperti batu-batu dan ban. Tanaman yang akan di tanam didapatkan dari beberapa masyarakat di desa Air Molek II tepatnya di RT 003.
Adapun jenis tanaman yang ditanam di Kantor desa Air Molek II diantaranya adalah kunyit (Curcuma domestica), Jahe Merah (Zingiber officinale var rubrum), Serai (Cymbopogon citratus), dan Lengkuas Merah (Alpinia purpurata).
- Baca Juga Yopi Arianto Siap Bertarung di Pilgubri
"Diharapkan dengan pembuatan Apotik Hidup akan meningkatkan kesadaran masyarakat betapa pentingnya tanaman-tanaman obat yang ada disekitar lingkungan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat-obatan alami baik untuk menyembuhkan penyakit maupun sebagai langkah pencegahan," ujar Muhammad Fadhilah Ketua Tim Kukerta Balek Kampung Unri Desa Air Molek II, Sabtu, (31/07/2021).
Ia berharap dengan pembuatan Apotik Hidup oleh Mahasiswa Kukerta Unri dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar desa Air Molek II dalam kehidupan sehari-hari dan tetap terus dilestarikan untuk kepentingan bersama terutama di masa new normal ini.***
