Literasi Digital di Indragiri Hilir: Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial

Literasi Digital di Indragiri Hilir: Bijak Sebelum Mengunggah di Media Sosial

INDRAGIRI HILIR - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital, pada Kamis 22 Juli 2021 pukul 09.00 WIB - selesai di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Riau yaitu Drs. H. Syamsuar, M.Si., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Kemudian, Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

MELANIE SUBONO (Activis dan Seniman), pada sesi KECAKAPAN DIGITAL. Melanie memaparkan tema “POSITIF, KREATIF, DAN AMAN DI INTERNET”. 

Dalam pemaparannya, Melanie menjelaskan berdamai dengan digital merupakan syarat untuk menguasai digital. Manusia harus pintar dalam memanfaatkan dunia digital. Terdapat konten positif dan negatif yang ada di media sosial. Semua tergantung pada seseorang ingin mengakses konten negatif maupun positif. Peran orang tua sangat penting untuk mengontrol apa yang sedang diakses oleh anak di media sosial. 

Konten negatif yang terdapat pada media sosial berupa hoax dan misleading. Untuk mendapatkan berita hoax dapat dicegah dengan cara mencari informasi yang valid di internet maupun melaporkannya di turn back hoax. Terkadang, terdapat beberapa orang tua yang enggan repot untuk menghadapi teknologi digital namun sebagai anak harus sadar dengan memanfaatkan media sosial untuk konten yang positif karena, jejak digital tidak bisa hilang selamanya.

Dilanjutkan dengan sesi KEAMANAN DIGITAL oleh, U. LAILA SA’ADAH (Konselor Parenting dan Pegiat Literasi Digital). Laila mengangkat tema “CYBER SAFETY: TIPS DAN PENTINGNYA INTERNET SEHAT”. 

Laila membahas dampak positif dalam memanfaatkan internet meliputi, memperoleh layanan sistem kesehatan, pendidikan, dan kebijakan publik berbasis online, serta pengembangan pengetahuan, bisnis, pekerjaan, dan pengembangan jaringan. Namun, memanfaatkan internet juga memiliki dampak negatif diantaranya, munculnya kejahatan cyber bullying dan cyber crime, maraknya pornografi, kecanduan dalam dunia online, gangguna fisik dan psikis, serta memicu kerusuhan, perkelahian, dan mengancam stabilitas keamanan Negara. Tujuan mempelajari internet sehat adalah agar masyarakat sebagai pengguna internet aktif, tidak menjadi aktor baru atau pelaku yang tanpa disadari atau mungkin disadari, penuh bertindak kejahatan di ranah online dan bisa terhindar menjadi korban kejahatan baru di ranah online.

Tips menggunakan internet sehat antara lain, mengedepankan etika, nilai, dan logika berpikir kritis. Etika menggunakan media sosial meliputi, membuat konten dengan memilih kata yang baik dan sopan, menjauhi ujaran kebencian dan menghujat orang lain, tidak melakukan kejahatan online seperti menyebarkan berita bohong dan melakukan penipuan, menerapkan etika pada diri sendiri dan mengontrol pola hidup teratur, menerapkan nilai-nilai positif seperti berbagi pengetahuan dan informasi positif, serta berpikir kritis dalam menggunakan media sosial seperti memiliki kemampuan untuk melakukan analisis dengan membaca cermat.

Sesi BUDAYA DIGITAL oleh, ROBI ARMILUS (Direktur Social Corner Institute). Robi memberikan materi dengan tema “MENGENALKAN BUDAYA INDONESIA MELALUI LITERASI DIGITAL”. 

Robi menjelaskan cara meningkatkan pengetahuan akan warisan budaya melalui literasi digital antara lain, membuat konten digital dapat berupa gamabr, video, atau tulisan, membuat blog, serta menjadikan karya ilmiah. Membuat konten dengan menggunakan aplikasi canva untuk mengedit dan mendesain foto untuk konten instagram. Membuat blog dengan menulis tentang budaya daerah sendiri, pada wordpress atau platform seperti kompasiana. Menjadikan karya ilmiah, hal ini berlaku jika seseorang hendak menyelesaikan tugas akhir kuliah atau mengikuti kompetisi karya tulis ilmiah.

Narasumber terakhir pada sesi ETIKA DIGITAL oleh, IRJUS INDRAWAN (Dosen Universitas Islam Indragiri-Tembilahan). Irjus mengangkat tema “BIJAK SEBELUM MENGUNGGAH DI MEDIA SOSIAL”. 

Irjus menjelaskan media sosial adalah sarana yang digunakan oleh orang-orang untuk berinterasi satu sama lain dengan cara menciptakan, berbagi, serta bertukar informasi dan gagasan dalam sebuah jaringan dan komunitas virtual. Hal yang harus diperhatikan sebelum meunggah informasi di media sosial antara lain, konten yang diunggah harus sesuai fakta, konten yang diunggah bermanfaat bagi orang lain, informasi yang diunggah dapat dipertanggung jawabkan, konten yang diunggah dapat membantu orang lain, serta konten yang diunggah bijak dan sopan.
Langkah bijak dalam bermedia sosial antara lain, pergunakan waktu dalam memanfaatkan media sosial untuk menjalin kerjasama membangun bangsa, menganalisa dengan baik informasi yang mengandung provokasi, lakukan detoktifikasi pada media sosial secara rutin, memiliki nilai-nilai dasar kemanusiaan, serta galilah sebanyak mungkin data yang valid.

Webinar diakhiri oleh, KEVIN NGUYEN (Co-Founder Cetak Kreator dan Influencer dengan Followers ). 

Kevin menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber berupa, manusia harus pintar dalam memanfaatkan dunia digital. Terdapat konten positif dan negatif yang ada di media sosial. Semua tergantung pada seseorang ingin mengakses konten negatif maupun positif. Peran orang tua sangat penting untuk mengontrol apa yang sedang diakses oleh anak di media sosial. Tips menggunakan internet sehat antara lain, mengedepankan etika, nilai, dan logika berpikir kritis, serta membuat konten dengan memilih kata yang baik dan sopan, menjauhi ujaran kebencian dan menghujat orang lain.

Cara meningkatkan pengetahuan akan warisan budaya melalui literasi digital antara lain, membuat konten digital dapat berupa gamabr, video, atau tulisan, membuat blog, dan menjadikan karya ilmiah. Serta, langkah bijak dalam bermedia sosial antara lain, pergunakan waktu dalam memanfaatkan media sosial untuk menjalin kerjasama membangun bangsa, menganalisa dengan baik informasi yang mengandung provokasi, lakukan detoktifikasi pada media sosial secara rutin, memiliki nilai-nilai dasar kemanusiaan, serta galilah sebanyak mungkin data yang valid.(rilis)
 

#Inhil

Index

Berita Lainnya

Index