Praktik Hidroponik dari Limbah Plastik Suatu Inovasi Mahasiswa Kukerta MBKM Universitas Riau

Praktik Hidroponik dari Limbah Plastik Suatu Inovasi Mahasiswa Kukerta MBKM Universitas Riau

ROHUL - Masiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) MBKM Universitas Riau, kembali menunjukkan inovasinya melalui kegiatan praktik hidroponik dengan memanfaatkan sampah botol plastik. Kegiatan ini berlangsung pada hari Selasa, 20 Agustus 2024 lalu, di Desa Lubuk Bendahara Timur, Kecamatan Rokan lV Koto, Kabupaten Rohul, langkah nyata sebagai bagian dari upaya pengabdian masyarakat yang berfokus pada pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan terbatas.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengajarkan teknik dasar bercocok tanam hidroponik menggunakan botol plastik bekas kepada masyarakat setempat. Botol-botol plastik yang biasanya hanya menjadi limbah, diubah menjadi pot-pot hidroponik sederhana yang dapat digunakan untuk menanam berbagai jenis sayuran, seperti kangkung dan bayam. Praktik ini tidak hanya mengurangi limbah plastik, tetapi juga memberikan solusi berkebun di lahan sempit.

Kegiatan dimulai dengan sesi pembukaan yang dihadiri oleh perwakilan Poskesdes, tokoh masyarakat, serta para peserta Kukerta.

Dalam sambutannya, Kepala Bidan Desa Lubuk Bendahara Timur menyampaikan, apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa yang tidak hanya berfokus pada lingkungan tetapi juga memberdayakan masyarakat melalui edukasi praktis.

Setelah sambutan, mahasiswa memulai demonstrasi cara pembuatan instalasi hidroponik dari botol plastik. Langkah-langkahnya meliputi pemotongan botol plastik menjadi dua bagian, pembuatan lubang untuk sirkulasi udara, serta pemasangan media tanam dan bibit. Parapeserta, yang terdiri dari warga desa setempat, tampak antusias mengikuti setiap tahapan yang diajarkan.

Salah seorang mahasiswa, Rena Aryati, yang menjadi fasilitator kegiatan ini menjelaskan bahwa hidroponik dengan botol plastik adalah solusi praktis untuk masalah sampah sekaligus cara mudah untuk bercocok tanam di rumah.

"Kami ingin masyarakat dapat memanfaatkan apa yang ada di sekitar mereka untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Hidroponik ini tidak hanya mengurangi sampah plastik tetapi juga dapat menjadi sumber pangan yang sehat dan ekonomis," ujarnya.

Kegiatan tersebut tidak hanya berhenti pada praktik hidroponik saja. Mahasiswa Kukerta juga memberikan pengetahuan tentang pentingnya daur ulang dan bagaimana pengelolaan sampah yang baik dapat berdampak positif pada lingkungan. Mereka berharap bahwa praktik ini dapat diterapkan oleh masyarakat secara berkelanjutan, bahkan setelah program Kukerta berakhir.

Di akhir kegiatan, para peserta diberi kesempatan untuk membawa pulang hasil instalasi hidroponik yang mereka buat sendiri. Dengan harapan, mereka akan terus mengembangkan metode ini di rumah masing-masing dan menjadi contoh bagi warga lainnya.

Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan simbolis bibit tanaman kepada perwakilan desa sebagai tanda komitmen bersama untuk menjaga lingkungan dan memanfaatkan limbah plastik secara kreatif.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa Kukerta MBKM Universitas Riau berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi Desa Lubuk Bendahara Timur dalam hal pengelolaan lingkungan dan ketahanan pangan. Inovasi hidroponik menggunakan botol plastik diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan bersih.*** 

Berita Lainnya

Index